JAKARTA (TASHIH MUI) - Lembaga Pentashih Buku dan Konten Keislaman Majelis Ulama Indonesia (LPBKI MUI) menyelenggarakan Silaturahim Nasional (Silatnas
JAKARTA (TASHIH MUI) – Lembaga Pentashih Buku dan Konten Keislaman Majelis Ulama Indonesia (LPBKI MUI) menyelenggarakan Silaturahim Nasional (Silatnas) III Stakeholders Konten Keislaman, di hotel Cosmo Amarossaa Jakarta Selatan secara daring (offline) dan luring (online), Selasa 14 Desember 2021
Acara yang dikemas dengan tiga kegiatan yaitu peningkatan kualitas produktifitas buku dan konten keislaman dalam bentuk workshop buku khutbah wasathi, sosialisasi buku Ensiklopedia Ulama Terpilih Indonesia terbitan Yayasan Amanah Kita, yang sudah mendapatkan sertifikat tashih dari LPBKI MUI dan dirangkai dengan MoU dengan beberapa stakeholders.
Kegiatan mengangkat tema “Meningkatkan Produktifitas Buku dan Konten Keislaman Berwawasan Wasathiyatul Islam”.
Adapun peserta terdiri dari unsur Komisi, Badan dan Lembaga MUI, Kemenag, ormas Islam, penerbit buku, media online, dan para khatib moderat (khuthaba), sebanyak sekitar 100 orang offline dan 50 orang online.
Wakil Sekretaris Lembaga Pentashih Buku dan Konten Keislaman Majelis Ulama Indonesia (LPBKI MUI) Dr. Ahmad Ali MD, M.A. berharap melalui Silatnas III ini akan semakin mendorong dan terciptanya produktifitas buku dan konten keislaman yang berwawasan Wasathiyatul Islam dari para penerbit buku, media online dan stakeholders dengan mendapatkan sertifikat tashih dari LPBKI MUI.
Kata kunci “tashih” menjadi sangat penting di era informasi, media sosial (medsos) dan digital dewasa ini, agar produk buku dan konten keislaman selaras dengan tujuan Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin.
“Untuk itu, para penerbit buku dan konten keislaman diharapkan mentashihkan produknya ke LPBKI MUI, agar semakin legitimate dan maslahat,” tuturnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua MUI Prof. Dr. H. Utang Ranuwijaya, M.A., Ketua LPBKI MUI Prof. Dr. H. Endang Soetari Ad, M.Si. Hadir sebagai narasumber hadir perwakilan dari Dirjen Bimas Islam Kemenag RI, Staf Menko Polhukam Dr. Imam Marsudi, dari Yayasan Amanah Kita, Prof. Dr. H. Muhammad Baharun, M.A., Ketum Wasathi Fauzan Amin, M. Hum. dan peneliti manuskrip kuno Ulama Nusantara dan dosen Pascasarjana UNUSIA H. A. Ginanjar Sya’ban, Lc, M.Si. (*)
COMMENTS